Benarkah kubis dapat mencegah terjadinya kanker? Beberapa fakta
tersebut akan menjawabnya:
Kubis mengandung konsentrasi nutrisi tinggi yang mendukung kesehatan
dan fungsi dari setiap sistem fisiologis utama di dalam tubuh.
Kubis mengandung antioksidan yang sangat kuat seperti vitamin A dan C
serta kandungan fitonutrien seperti
tiosianat, lutein, zeaxanthin, dan sulforaphane isothiocyanates, yang dapat merangsang
enzim untuk detoksifikasi serrta dapat melindungi tubuh terhadap berbagai jenis
kanker seperti kanker payudara, usus besar dan prostat.
The Harvard School of Public Health melaporkan bahwa orang yang secara
teratur mengkonsumsi nutrisi dari produk segar seperti kubis dapat terhindar
dari ancaman berbagai macam penyakit kronis.
Setiap 1/2 mangkuk kubis mengandung 2 gram serat makanan, atau 8
persen dari kebutuhan serat harian. Kubis mengandung banyak sekali serat baik itu
larut maupun tidak larut. Asupan serat larut berperan dalam menurunkan risiko
diabetes, kolesterol dan darah tinggi. Sedangkan serat tidak larut dapat
membantu mengatur fungsi usus. Menu
makanan yang mengandung banyak serat juga dapat membantu mencegah kanker,
obesitas, penyakit jantung, wasir, sembelit dan diverticulosis.
Kubis, sama halnya dengan sayuran lain dari family cruciferous (brokoli, kembang kol dan kubis
Brussel) dikenal memiliki kandungan senyawa glukosinolat dalam konsentrasi yang
tinggi. Ketika kubis dikunyah dan dicerna, glucosinolates terurai menjadi
senyawa isothiocyanate indole dan Menurut National Cancer Institute, dua
senyawa ini dapat bertindak sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu
mencegah kanker dengan cara menghambat pertumbuhan dan migrasi sel tumor dan memicu
kematian sel-sel yang berpotensi menjadi penyebab kanker.
Jadi, jangan ragu untuk menambahkan kubis di dalam menu makanan
sehari-hari anda karena ada begitu banyak manfaat kesehatan yang dapat anda
raih dari mengonsumsi sayuran berwarna hijau ini.
